(Rabu, 15 Juni 2016) Pengadilan Agama Balige melaksanakan siraman ruhani setelah sholat zuhur berjamaah sebagai kegiatan rutinitas pada bulan Ramadhan 1437 H. pada kesempatan ini siraman ruhani dipandu oleh Drs. Abd. Haris selaku moderator dan disampaikan oleh M. Zaki Mubarok Panjaitan, S.H.I.,M.H dengan tema 3 Perbuatan yang paling dicintai Alloh. Siraman ruhani dibuka dengan sebuah hadits yang artinya : Dari ibnu mas’ud r.a berkata : Saya bertanya kepada Nabi Muhammad saw, Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah?, Beliau bersabda, Shalat pada awal waktunya, Saya bertanya, Kemudian apa lagi?. Beliau bersabda, Berbakti kepada kedua orang tua. Saya bertanya, Kemudian apa lagi?, Beliau bersabda, Jihad (berjuang) di jalan Allah. (H.R. Bukhari, hadits Shahih dan terdapat di dalam Shahih Bukhari). Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmah dan keberkahan Allah swt, oleh karena itu kita seharusnya memperbanyak ‘amalan dibulan Ramadhan, khususnya ‘amalan-‘amalan yang paling dicintai Alloh agar kita menjadi perhatian Allah. Perbuatan yang paling dicintai Alloh melalui hadits ibn mas’ud tersebut terdapat 3 (tiga) perbuatan yang paling dicintai Allah yaitu :
- Mendirikan sholat pada awal waktu
Sholat secara etimologi memiliki arti do’a, sedangkan secara terminologi sholat adalah rangkaian ucapan dan gerakan tertentu yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Sholat merupakan tiang agama yang harus selalu kuat dan kokoh untuk menopang.
الصلاة عماد الدين، فمن أقامها فقد أقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين.
“Shalat adalah tiang agama. bagi siapa yang telah mendirikan shalat, maka dia telah mendirikan agama, namun bagi siapa saja yang meninggalkan shalat berarti dia telah menghancurkan agama.” Melaksanakan sholat pada waktunya sesunguhnya tuntunan Alloh dalam al-Aur’an surat an-nisa’ ayat 103 yang berbunyi :
.إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
- Berbakti kepada kedua orang tua
Berbakti kepada kedua orang tua memiliki 2 dimensi yaitu; berbakti pada saat hidup dan berbakti ketika sudah meninggal dunia.
- Berbakti semasa hidup dengan cara Mentaati selama bukan maksiat, Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23), Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa’kan) (QS.17:24) dan Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting yang akan dilakukan.
- Berbakti ketika sudah meninggal dunia dengan cara berdo’a untuk memohonkan ampun atas segala dosanya dan Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana seperti: wasiat, hutang piutang, dll
- Jihad (Berjuang) di jalan Alloh
Jihad tidak hanya identik dengan mengangkat senjata untuk berperang, namun jihad sejatinya perbuatan untuk membela dengan berjuang kemaslahatan agama Alloh. Seperti membangun madrasah, memakmurkan masjid dll. Akhirnya, siraman ruhani ditutup dengan kesimpulan bahwa mari kita (terkhusus pemberi tausiah) melaksanakan perbuatan-perbuatan yang paling dicintai Alloh, agar dengan cinta Alloh kita mendapatkan rahmah dan keberkahanNYA. (IT)